Oleh Jeremy Hsu, Penulis Senior InnovationNewsDaily | LiveScience.com
Saat
Batman membela Gotham untuk terakhir kalinya di film The Dark Knight
Rises, ia terbang di angkasa menggunakan alat yang disebut The Bat.
Senjata tak mematikan yang jadi andalan terbaru Batman itu bisa berputar
seperti helikopter dan melakukan manuver udara seperti jet petarung,
kombinasi yang tampaknya tidak mungkin dilakukan.
Dalam
film Hollywood, mudah saja buat miliarder superhero memiliki akses ke
teknologi militer rahasia seperti ini. Pada kenyataannya, membuat The
Bat ternyata sangat sulit, kata Mitchell Burnside Clapp, manajer program
untuk Agen Proyek Penelitian Pertahanan Tingkat Tinggi di militer AS
(Defense Advanced Research Prjects Agency - DARPA).
"Masalahnya
dengan kendaraan seperti The Bat adalah ia harus punya dorongan cukup
kuat untuk bisa mengambang," kata Burnside Clapp. "Dorongan besar itu
berasal dari rotor di perut mesin sementara alat-alat lain digunakan
untuk bermanuver."
Burnside Clapp melihat bahwa masa depan
teknologi pesawat ada pada program helikopter Disc-Rotor Compound DARPA.
Sebelumnya, dia adalah instruktur pertahanan udara di sekolah pilot
Angkatan Udara AS dan bekerja di beberapa perusahaan pesawat luar
angkasa privat. Dia juga sudah melihat film "The Dark Knight Rises".
Menerbangkan 'The Bat'
Dorongan
ke bawah dari rotor di 'perut' The Bat harus setara dengan bobot
pesawat ini agar bisa naik dari tanah, kata Burnside Clapp. Helikopter
bisa melakukan itu karena punya baling-baling dengan panjang melebihi
badan helikopter. Sisi baling-balik yang dekat dengan rotor utama tidak
menghasilkan daya dorong yang kuat karena gerakannya tak terlalu cepat
jika dibandingkan dengan udara.
Tetapi helikopter juga tergantung
pada percepatan udara di bawah baling-baling yang berputar. Ini menjadi
masalah jika rotor terletak di bawah pesawat, seperti di The Bat (meski
Lucius Fox, ahli gadget Batman di trilogi film Christopher Nolan
tersebut, menggumamkan sesuatu tentang mengatasi masalah resirkulasi
udara di desain Bat).
Menaruh rotor utama di bawah Bat juga
menyebabkan masalah stabilitas -- "Bayangkan saja bagaimana sulitnya
menyeimbangkan sapu di telapak tangan Anda", kata Burnside Clapp ke
InnovationNewsDaily. Sebagai perbandingan, rotor berfungsi untuk
mengembalikan kekuatan dan keseimbangan di atas helikopter.
Jika
bobot The Bat sama dengan helikopter modern, maka rotor Bat harus
memiliki cukup udara untuk mendorong ke atas kendaraan seberat beberapa
ratus kilogram (mungkin ribuan)," kata Burnside Clapp. Kekuatan seperti
itu akan dengan mudah menjatuhkan orang yang sedang berdiri, yang akan
mengubah beberapa adegan di "The Dark Knight Rises" dengan cara
dramatis.
Melompati hambatan teknologi
Meski begitu,
beberapa teknologi takeoff dan mendarat secara vertikal bisa dilakukan
di kota Gotham. Rotor yang terlindungi dan terbagi di beberapa bagian
Bat bisa mencegah kendaraan itu meratakan orang-orang di sekitarnya,
kata Burnside Clapp.
Tenaga yang cukup bisa menerbangkan apapun.
Helikopter adalah cara yang efisien tenaga untuk memberikan dorongan.
Artinya, desain Bat yang tak biasa membutuhkan sumber tenaga yang sangat
besar. "The Bat dalam film membutuhkan sumber tenaga atau bahan bakar
yang sangat besar. Jika Anda punya reaktor fusi yang sangat besar untuk
mendukung energi sebuah kota tapi bisa dibawa-bawa dalam truk maka..,"
secara berandai-andai, Burnside Clapp merujuk pada teknologi reaktor
fusi yang ada dalam film The Dark Knight Rises.
sumber : yahoo indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar